This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Senin, 21 Desember 2015

Pembalut Konvensional Versus Pembalut Modern




            Menstruasi merupakan siklus bulanan normal yang dialami oleh wanita. Untuk menampung keluarnya darah dari lubang vagina, dibutuhkan pembalut. Pembalut ini membantu wanita untuk menjaga kebersihan saat masa menstruasi karena pembalut dapat menampung darah menstruasi yang dikeluarkan. Dan ternyata penggunaan pembalut untuk menampung darah menstruasi sudah ada sejak abad ke-10.3 Saat ini pembalut sangat mudah ditemui dan harganya pun bermacam-macam. Ada yang harganya terjangkau dan ada juga yang harganya mahal, tergantung dari bahan yang digunakan. Pembalut yang biasanya ditemui di sekitar kita disebut dengan pembalut saniter modern atau pembalut sekali pakai.1 Meskipun pembalut tersebut praktis dan mudah didapat, wanita harus benar-benar menyeleksi pembalut mana yang aman bagi dirinya. Pemilihan pembalut yang tidak tepat akan menimbulkan resiko bagi penggunanya yang bisa saja menimbulkan kanker serviks.2 Masih banyak dampak lain yang ditimbulkan bila salah dalam memilih pembalut. Pembalut konvensional dan modern memang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, sehingga terkadang terdapat perbedaan pendapat antara wanita zaman dahulu dan sekarang. Belum lagi bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan pembalut mengandung bahan-bahan yang berbahaya bagi alat vital wanita. Pada pembalut konvensional memiliki banyak kelebihan karena bahan yang digunakan tidak berbahaya sehingga akan aman untuk digunakan wanita yang sedang menstruasi dan pencemaran lingkungan bisa teratasi.
            Pembalut konvensional merupakan pembalut yang biasa digunakan oleh wanita zaman dahulu yang menggunakan kain atau handuk kecil sebagai penampungnya. Cara pemakaiannya dengan diikatkan di pinggang menggunakan tali pinggang.1  Banyak kelebihan yang dimiliki oleh pembalut konvensional, misalnya pembalut konvensional lebih ramah lingkungan. Pembalut ini dibuat dari bahan-bahan yang mudah diperoleh dan dapat digunakan lagi setelah dicuci sehingga dapat meminimalisir terjadinya limbah pembalut yang menjadikan pencemaran lingkungan. Selain itu pembalut dari kain atau handuk ini dapat dibeli oleh siapa saja karena harganya terjangkau dan bahan yang digunakan juga merupakan bahan yang aman sehingga penggunanya tidak perlu takut untuk menggunakan pembalut tersebut. Pembalut ini juga mengurangi terjadinya penyakit reproduksi, salah satunya adalah kanker serviks yang banyak membuat wanita kehilangan nyawanya.3 Pembalut kain ini sangat nyaman digunakan karena menggunakan bahan-bahan yang lembut dan tidak menggunakan bahan-bahan kimia.
            Walaupun pembalut dari kain ini sudah tergeser oleh berkembangnya pembalut-pembalut dengan berbagai merk ternama, tetapi sampai saat ini masih ada orang yang mengembangkan usaha untuk membuat pembalut dari kain dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luas, aman dan tidak menyebabkan pencemaran lingkungan. Cara membuatnya juga tidak terlalu sulit. Hanya perlu mempersiapkan kain bekas, kain perlak, perekat, mesin jahit, hiasan dan juga alat jahit. Langkah awal untuk membuatnya adalah memotong kain kira-kira berukuran 30x25 cm dan dilipat ke belakang sepanjang 15 cm. Kain dilipat lagi sepanjang 8 cm dan dijahit agar berbentuk kantong, sisanya akan digunakan sebagai sayapnya. Langkah selanjutnya salah satu sisi dari kain tersebut dibentuk menjadi segitiga dan dijahit agar kuat. Lalu, sisi lainnya juga dibentuk seperti segitiga dan dijahit, pada bagian luar diberi hiasan agar terlihat menarik. Dan yang terakhir pada ujung segitiga diberi kain lurus sebagai tempat perekat dan ditambahkan perekat agar dapat digunakan.3 Saat ini perlu sekali melakukan sosialisasi pembalut kain untuk mencegah terjadinya hal-hal yang berbahaya bagi masyarakat khususnya wanita.
            Seiring dengan perkembangan zaman, para wanita lebih memilih untuk menggunakan pembalut saniter modern atau pembalut sekali pakai karena pembalut tersebut lebih praktis dan harganya terjangkau.3 Saat ini mencari pembalut yang menyerap darah menstruasi lebih banyak, sedang maupun sedikit sangatlah mudah. Hal ini disebabkan karena sudah banyaknya iklan-iklan pembalut yang beraneka ragam yang dimuat di media cetak maupun yang ditayangkan di media elektronik.1 Iklan-iklan yang ditawarkan juga menarik, sehingga konsumen lebih memilih menggunakan pembalut sekali pakai. Bahkan saat ini pembalut mudah ditemui di warung-warung kecil hingga di swalayan. Sehingga masyarakat dari kalangan mana saja bisa membeli dan menggunakan pembalut tersebut dengan mudah.
            Namun dari hasil penelitian, pembalut saniter modern atau pembalut sekali pakai mengandung gel yang menjadi salah satu faktor resiko terjadinya penyakit kewanitaan. Bahan yang digunakan yaitu dioxin yang dapat memicu terjadinya kanker.2 Zat dioxin ini dapat masuk ke dalam rahim karena penguapan saat darah menstruasi keluar dari vagina.2 Sehingga akan terjadi permasalahan pada organ kewanitaan. Masih banyak penyakit yang disebabkan karena dioxin ini, misalnya kanker serviks, endometriosis, kanker rahim, kanker payudara, kesuburan, serta penurunan sistem kekebalan tubuh. Pembalut sekali pakai ini sudah mengalami banyak perubahan dalam bentuk dan bahan-bahan dasar yang digunakan. Pembalut sekali pakai menggunakan bahan-bahan yang berbahaya. Pembalut tersebut awalnya terbuat dari wol, katun dan sejenisnya serta memiliki bentuk yang unik yaitu persegi yang diberi lapisan penyerap yang mampu menahan darah agar tidak menembus celana.3 Karena pembalut tersebut hanya digunakan sekali, produsen membuatnya dengan mendaur ulang bahan baku kertas pulp yang tujuannya adalah untuk menghemat biaya produksi.2 Selain itu bahan-bahan kimia digunakan oleh para produsen pembalut agar daya serap pembalut tersebut lebih tinggi. Padahal penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya ini dapat juga mengakibatkan sistem reproduksi wanita menjadi terganggu, misalnya terjadinya dismenorea atau menstruasi yang sakit.2 Selain menyebabkan terjadinya penyakit, pembalut sekali pakai ini juga mengakibatkan terjadinya limbah lingkungan. Jika tidak ada ketegasan untuk mengurangi penggunaan pembalut sekali pakai, akibatnya akan terjadi gangguan lingkungan karena pembalut tersebut bersifat unbiodegradable sehingga saat pembalut dibakar, bahan plastik yang terkandung di dalam pembalut tersebut akan menghasilkan dioksin yang dapat membahayaan manusia .3  Penggunaan pembalut yang menggunakan bahan pemutih dikhawatirkan dapat memicu terjadinya alergi, keputihan ataupun peradangan pada bagian kewanitaan. Tidak ada kategori khusus dalam memilih pembalut sebagai penampung darah menstruasi. Yang terpenting adalah pembalut tersebut dapat menyerap darah menstruasi secara optimal. Sehingga gangguan kesehatan kewanitaan dapat terhindarkan.4
                Selain pembalut sekali pakai, ada juga pembalut berbentuk silinder yang saat ini sudah mulai dikenal oleh masyarakat yang disebut dengan tampon.1 Tampon ini digunakan dengan cara dimasukkan ke dalam vagina wanita dan sangat efektif untuk menyerap darah menstruasi. Tampon sangat disenagi oleh kebanyakan wanita karena tampon tidak terasa saat dipakai.5 Dengan menggunakan tampon segala aktivitas akan terasa nyaman karena tampon tidak terlihat dari luar sehingga tampon bisa digunakan saat kita melakukan aktivitas seperti berenang. Tampon juga dapat digunakan setelah proses pembedahan leher rahim karena tampon mempunyai daya serap yang baik.1 Kelebihan lainnya adalah menggunakan tampon akan meminimalisir tumbuhnya jamur karena biasanya jamur tumbuh di daerah yang lembab seperti di pembalut yang biasanya digunakan kebanyakan wanita biasa.1
                Ada tiga jenis tampon, yang pertama tampon yang berukuran kecil. Tampon ini biasa digunakan jika darah menstruasi hanya sedikit keluar dari vagina. Yang kedua tampon yang berukuran sedang. Digunakan saat sedang mengalami menstruasi di hari-hari biasa. Dan yang terakhir adalah tampon yang berukuran besar. Tampon ini digunakan saat darah menstruasi yang keluar dari vagina banyak. Cara penggunaan tampon juga sangat mudah, hanya dengan memasukkannya ke dalam vagina menggunakan tangan. Tetapi kebersihan tangan harus diperhatikan dengan baik agar tidak ada bakteri yang masuk ke dalam vagina. Penggantian tampon secara teratur juga harus diperhatikan, bukan hanya pada saat terjadi kebocoran tetapi juga saat tampon dirasa sudah mulai penuh. Dan jika serang wanita terkena Sindrom syok toksin, disarankan untuk tidak menggunakan tampon lagi. Tampon terdiri dari dua macam ada tampon yang memiliki alat pemasang atau aplikator untuk memudahkan tampon masuk ke dalam vagina. Namun ada juga tampon yang tidak memiliki alat pemasangan atau aplikator. Justru tampon yang tidak memiliki alat pemasangan inilah yang banyak digunakan oleh wanita.5
                Penggunaan tampon juga dapat membahayakan kesehatan wanita. Terkadang wanita lupa bahwa dia sedang menggunakan tampon dan tampon tersebut tertinggal di dalam vagina. Hal ini dapat memicu terjadinya penyakit Sindrom syok toksis. Penyakit ini terjadi karena adanya infeksi stafilokokus yang hebat akibat terjadinya rembesan cairan dari vagina.1 penyakit ini sebenarnya jarang ditemui tetapi penyakit jenis ini adalah jenis penyakit yang serius dan tidak bisa diabaikan. Untuk menghindari terjadinya penyakit tersebut, konsumen harus mengetahui cara pemakaiaan tampon yang benar. Selain itu hindari pemakaian tampon sesering mungkin apalagi saat malam hari atau saat darah menstruasi hanya keluar sedikit.5
                Bagaimanapun juga pembalut konvensional yang menggunakan kain atau handuk kecil akan lebih aman daripada pembalut saniter modern atau pembalut sekali pakai. Penggunaan pembalut konvensional memiliki lebih banyak kelebihan dibandingkan dengan pembalut saniter modern. Resiko terkena penyakit juga sangat rendah apabila menggunakan pembalut konvensional, karena bahan-bahan yang digunakan bukan merupakan bahan-bahan yang berbahaya bagi organ kewanitaan. Selain itu penggunaan pembalut konvensional juga meminimalisir terjadinya pencemaran lingkungan akibat pembuangan pembalut yang kurang tersosialisasi. Meskipun saat ini pembalut konvensional sudah tidak sering digunakan seperti dahulu, namun saat ini pembalut tersebut sudah mulai dikembangkan kembali. Dibandingkan dengan pembalut konvensinal yang ramah lingkungan, pembalut sekali pakai merupakan pembalut yang praktis dan terjangkau. Namun melihat dari bahan-bahan yang digunakan membuat wanita harus berpikir lagi pembalut mana yang harus dipilih. Resiko untuk terkena penyakit di organ kewanitaan pun juga tinggi hingga dapat membuat wanita kehilangan nyawanya. Karena kebanyakan pembalut sekali pakai menggunakan bahan kimia dan bahan-bahan yang membahayakan bagi organ vital wanita. Selain itu penggunaan tampon (salah satu pembalut modern) saat ini juga harus diperhatikan. Meskipun penggunaan tampon merupakan cara yang efektif untuk menampung darah menstruasi, bahaya yang ditimbulkan juga harus dipehatikan. Sindrom syok toksis terjadi karena adanya rembesan cairan dari vagina. Meskipun penyakit ini jarang terjadi, wanita harus tetap berhati-hati dalam menggunakan tampon. Dalam hal ini penggunaan pembalut konvensional lebih baik daripada pembalut modern. Dilihat dari bahan yang digunakan pembalut konvensional lebih ramah lingkungan, lembut, serta mudah diperoleh. Sehingga siapa saja dapat menggunakan pembalut tersebut. Selain itu meminimalisir limbah lingkungan dan sosialisasi tentang bahaya pembalut modern yang siap pakai harus lebih diperhatikan.

DAFTAR PUSTAKA

1.      Balango, M. Perubahan sikap perempuan terhadap masalah menstruasi.
2.      Syatriani, S. Faktor resiko kanker serviks di rumah sakit umum pemerintah dr. wahidin sudirohusodo makassar sulawesi selatan. 2011;  5 (6): 285-286.
3.      Zamani IS, Husna LA, Yulianingtyas A. Pembalut wanita ramah lingkungan dan beretika.
4.      Azzam, U. La tahzan untuk wanita haid. Edisi pertama. Jakarta: QultumMedia; 2012
5.      Meredith, S. Apa yang terjadi pada diriku?. Jakarta:Erlangga;2007